Monday 8 September 2014

jika saja

jika saja senyumanmu harus aku bayar dengan kesedihanku
maka aku harus apa..
aku harus memilih..
bahagia untukku atau bahagia untukmu..
jika saja memilihmu tidak seberat ini..
tak pikir panjang kan ku pilih engkau..
yaa...tentu aku tidak bisa memilih..
karena keduanya menuntut kesedihanku..
hanya saja dengan tempo yang berbeda..
jika saja aku lebih memilih bahagiamu..
lalu ku tukar dengan sedihku..
jika saja aku memilih bahagiaku..
lalu ku tukar dengan kehilanganmu..
mungkin saja temponya tak akan lama..
setidaknya aku bisa berjuang untuk senyumku yang akan menjadi bahagiaku..
bukan senyummu yang hanya akan jadi bahagiamu...

see...??

banyak hal...
banyak orang yang menyangka tahu akan segalanya...
"gue tau lo.."
"gue kenal lo udah lama.."
"gue rasa itu bukan terbaik buat lo..?"
keren ga tuh, itu yang ngomong orang lain loh..!
orang yang gue ga tau dari kaca mata apa dia ngeliat semuanya...
sebenarnya mereka hanya menilai..
mereka bukan benar-benar tau..
di lihat dari sisi mereka..
dari yang mereka nilai..
dengan sangat yakin mereka tau yang terbaik..
diikuti..dijalani...
siapa yang menjalani?
sendiri kan?
trus yang merasa paling tau yang terbaik itu mana?
saat terjadi sesuatu, yang katanya paling tau itu MANA?
"oh..maaf gue kira ga bakalan kaya gitu akhirnya!"
"OH..oke sekarang kalo udah gini?gimana?"
pada dasarnya kehidupan, keputusan itu datang dari sendiri bukan dari orang lain, ikuti kata hati, bukan hanya perasaan. perasaan bisa saja terpengaruh,tapi hati cuma milik kita. rahasia jika disimpan dalam hati pun akan tetap menjadi rahasia.
siapa saja bisa mengeluarkan pendapat, seperti apapun. entah negativ atau positif. apapun bentuknya tetap akan menjadi pendapat.
pengalaman hidup orang lain bisa menjadi acuan, perbandingan bukan sebuah ketetapan..
ibarat : "sekalipun kue yang dibuat berdasarkan resep yang sama,akan menjadi berbeda jika koki yang membuatnya berbeda."^_^