Sunday 12 September 2010


"Sebenarnya hatiku mulai pulih,mulai kembali seperti semula,mulai membaik,dan sedikit demi sedikit mulai berhenti berfikir tentangmu,tentang rasaku padamu,walaupun terkadang skalinya terasa sangat sakit sekali,sakit yang tak akan pernah kau bayangkan,kecuali kau merasakannya nanti,tapi sudahlah bukan itu inginku dan harapku,aku tidak pernah berharap sesuatu terjadi padamu,dan tak berharap lagi ellah menggerakan hatimu,tak lagi berharap kau akan datang,karna aku tlah lelah dengan harapan itu,aku lelah terus berharap tentangmu,berharap tentang seseorang yang sama sekali tidak menghargaiku,menghargai apa yang ku rasa!!"
tapi sesaat,saat aku berada disebuah ruangan tertutup,hanya dinding bercatkan warna putih,serasa menjadi terdakwa dalam sebuah sidang,dengan hakim fikiran dan jiwaku,dan dengan pengacaranya adalah perasaanku,dan aku kalah telak,logika mengalahkan perasaanku,untuk tidak lagi berharap padamu,untuk berhenti menunggu sebuah ketidakpastian,karna telah sangat banyak orang yg tersakiti dan terdzolimi karna rasa itu.,maafkan aku.,
aku bangun dan keluar dari ruang persidangan itu,terlihat sebuah cahaya,ada senyum kecil dari seorang diluar sana,dia menjemputku,berlari menghampiriku,menggenggam tanganku,memberiku sebuah harapan yang lebih natural,lebih menyeluruh,bukan harapan sempit yang ku rasakan,tapi saatku membalikan badan seorang itupun melambaikan tangannya kembali,ucapakan maaf dan selamat tinggal,dia berpesan padaku untuk menjadi seorang wanita yang kuat dan tangguh,takkan ku hapus lagi senyumku hanya demi seorang,sudah cukup smua yang telah ku lakukan,usahaku untuk memberikan pengertian sudah cukup,karna memang kau tak pernah mengerti maksudku,atau mungkin tak mau mengerti,bahkan kau sekalipun,.
Sudahlah,.apa yang kau fikirkan itu sangat jauh sekali dari maksudku,.
"biarkanlah aku mengembara jauh menghapus luka kecewa karna cintamu"
maaf,.

No comments:

Post a Comment